03 September 2009

Alkalosis metabolic


author: ruly rahadianto

Peningkatan [HCO3-] dengan kompensasi peningkatan pCO2.1

Alkalosis metabolic dapat dibedakan menjadi yang sensitive Cl maupun yang tidak.1,2,3,4,5 Pemeriksaan yang dianjurkan untuk membedakan kedua tipe ini adalah dengan pemeriksaan status volume dan Cl urin (UCl).2

UCl <>

UCl > 20 mEq/L รจ resisten Cl

Alkalosis metabolik yang sensitive Cl1,2

Etiologinya memerlukan kehadiran factor inisiasi dan rumatan.

Factor inisiasi : adalah factor yang menimbulkan kondisi retensi HCO3

- kehilangan H+ lewat GIT maupun ginjal

- alkali eksogen

- kontraksi alkali

- posthiperkapnia

Faktor rumatan : adalah factor yang mempertahankan kondisi retensi HCO3

- deplesi volume

- hiperaldosteronisme

- hipokalemia

Alkalosis metabolic resisten Cl1,2

Etiologinya berupa stimulasi langsung pada ginjal untuk mempertahankan HCO3 tanpa memperdulikan keseimbangan elektrolit.

Keadaan hipertensi

- hiperaldosteronisme

Hipo atau normotensi

- hipokalemia berat

- alkali eksogen

- sindrom Barter & Gittelman

Tatalaksana

- perbaiki underlying disorder : muntah, dll1

- untuk yg sensitive Cl, bila terjadi deplesi cairan berikan penggantian volume dengan NaCl 0,9%.1,3,4

- Perbaiki hipokalemia jika ada.

- Hanya gunakan HCL dan NHCl pada kasus berat (pH> 7.55).5,6 Atau jika NaCl atau KCl tidak dapat diberikan karena overload cairan ataupun gagal ginjal berat.6 Juga diindikasikan jika koreksi dibutuhkan dengan cepat (aritmia, ensefalopati hepatic, peningkatan konsentrasi digoxin).6

- NH4Cl 0,9% hanya boleh diberikan sebanyak 1L dalam 4 jam untuk mencegah hemolisis dan bila pasien dipastikan tidak memiliki gangguan hati ataupun ginjal.3

- Untuk yg resisten Cl dapat digunakan enzim karbonic anhidrase seperti acetazolamide (diamox).5 Dosis dewasa 5-10 mg/kg/hr PO/IV terbagi q6h. Pediatric 5 mg/kg PO qd/qod;
8-30 mg/kg/hr IV/IM dibagi q6-8h; maksimal 1 g/d.5

Referensi

1. Gomella L, Haist S. Blood Gases and Acid Base Disorders. Dalam: Clinicians Pocket Reference 10th ed. New York, McGraww-Hill; 2004:159-164

2. Sabatine M. Acid Base Disturbances. Dalam: Pocket Medicine 3rd ed. Philadelphia, Lippincot William & Willkins; 2008

3. Setyohadi B, Salim S. Gangguan Keseimbangan Asam Basa. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III, edisi keempat. Jakarta, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006: 143-149.

4. DuBose TD. Jr. Acidosis and Alkalosis. Dalam: Kasper DL, Braunwald E, Fauci AS et al (eds). Harrison’s Principles of Internal Medicine 16th. McGraww-Hill. New York. 2005:267-70.

5. Huang L, Priestley M. Alkalosis, Metabolic: Treatment & Medication. Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/906819-treatment. Diakses tanggal 18 Agustus 2009.

6. Yaseen S, Thomas C. Metabolic Alkalosis: Treatment & Medication. Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/243160-treatment. Diakses tanggal 18 Agustus 2009.

EIDCP mempersembahkan blog ini bagi para dokter umum, dokter spesialis, mahasiswa kedokteran dan tenaga medis yang ingin mengetahui update terbaru pengetahuan ataupun kemampuan manajemen keadaan kegawatdaruratan medis. Semua artikel telah di review oleh dewan Ilmiah EIDCP bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia.

Diberdayakan oleh Blogger.

Support

join grup facebook

Sponsors

Share on Facebook

video