21 November 2009

Tatalaksana Hiperkalemia



Tatalaksana hiperkalemia ditentukan oleh derajat beratnya dan kondisi klinis pasien. Jika penyebab hiperkalemia adalah sumber eksogen maka pemberiannya harus segera dihentikan (perhatikan suplemen, cairan IV, dan obat yang meningkatkan kadar kalium seperti diuretic hemat kalium, ACE inhibitor, dan NSAID). Untuk hiperkalemia ringan dan tanpa menifestasi klinis penghentian ini ditambah kemampuan homeostasis tubuh yang baik akan mengembalikan kadar kalium serum pada rentang normal.


Pada hiperkalemia ringan (5-6 mEq/L), pengeluaran kelebihan kalium dapat dibantu dengan

1. Diuretik: furosemide 40 s.d 80 mg IV

2. Resins: Kayexalate 15 s.d 30 g dalam 50 s.d 100 mL 20% sorbitol PO atau per rectum


Untuk peningkatan sedang (6-7 mEq/L), turunkan kadar kalium serum dengan

1. Glukosa + insulin: mix 25 g (50 mL D50) glukosa dan 10 U regular insulin diberikan secara IV dalam 15 - 30 menit


2. Sodium bicarbonate: 50 mEq IV dalam 5 menit

3. Nebulisasi albuterol: 10 s.d 20 mg nebulisasi selama 15 menit


Untuk peningkatan berat (7 mEq/L dengan perubahan EKG), konsentrasi kalium diturunkan dengan memasukkan ion kalium ke dalam sel dan mengeluarkannya dari tubuh. Tatalaksana yang menyebabkan ion kalium masuk ke dalam sel akan memberikan hasil segera namun hanya bertahan sementara, jika kadar kalium naik kembali (rebound) maka tatalaksana harus diulang kembali.

Sesuai dengan urutan prioritas tatalaksana hiperkalemi berat adalah sebagai berikut:

memasukkan Kalium ke dalam sel: (sering disingkat dengan GCS A yaitu Glucose+insulin, Calcium, Sodium Biknat, Albuterol)

1. Calcium chloride (10%): 500 s.d 1000 mg (5 s.d 10 mL) IV

dalam 2-5 menit untuk mengurangi efek kalium pada sel miokard dengan segera (mengurangi re

siko VF)

2. Sodium bicarbonate: 50 mEq IV dalam 5 menit (kurang efektif pada pasien dengan end-stage renal disease)

3. Glukosa plus insulin: mix 25 g (50 mL D50) glukosa dan

10 U regular insulin dan berikan secara IV dalam 15-30 menit

4. Nebulisasi albuterol: 10 s.d 20 mg nebulisasi selama 15 menit

Mengekskresikan kalium:

5. Diuretik: furosemide 40 s.d 80 mg IV

6. Resins: Kayexalate 15 s.d 30 g dalam 50 s.d 100 mL 20% sorbitol PO atau per rectum

7. Dialisis


referensi

..

EIDCP mempersembahkan blog ini bagi para dokter umum, dokter spesialis, mahasiswa kedokteran dan tenaga medis yang ingin mengetahui update terbaru pengetahuan ataupun kemampuan manajemen keadaan kegawatdaruratan medis. Semua artikel telah di review oleh dewan Ilmiah EIDCP bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia.

Diberdayakan oleh Blogger.

Support

join grup facebook

Sponsors

Share on Facebook

video