20 Agustus 2009

Dasar-dasar keseimbangan cairan

author: ruly rahadianto

Cairan dan kompartemen

Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan. Namun persentase akan berbeda jika kita bandingkan neonatus, anak-anak dan orang dewasa.1 Begitupun orang dengan sel lemak yang lebih banyak akan memiliki kandungan cairan yang lebih sedikit daripada yang sel lemaknya lebih sedikit.2

Cairan dalam tubuh terbagi-bagi dalam berbagai kompartemen. Sebagai contoh sederhana, cairan tubuh total orang dewasa adalah 60% dari berat badannya (kg). Dari total cairan tersebut ada yg terdapat di intrasel yaitu sekitar 40% berat badan, dan di ekstrasel 20% berat badan. Dari yang terdapat di ekstrasel tersebut ada yg terdapat di plasma sebesar 5% berat badan dan ada yang terdapat di intersitial sebesar 15% berat badan.1,2,3

Volume darah total

Volume darah total pada orang dewasa adalah 8% berat badan (kg).1

Keseimbangan cairan

Pada keadaan normal terjadi pertukaran cairan yang seimbang. Intake cairan normal sekitar 2.5L/hr. Intake ini dipenuhi melalui minum 1.500 mL/hr, makanan 700 mL/hr, dan hasil metabolisme endogen 300 mL/hr. Sementara output normal sekitar 1400-2300 mL/hr yang dikeluarkan melalui urin sebesar 800-1500 mL, defekasi 250 mL, dan insensible loss sekitar 600-900 mL (meningkat pada suhu yg lebih tinggi/ demam).1

Kebutuhan cairan basal

Kebutuhan basal cairan tubuh penting diketahui untuk mengetahui jumlah cairan yang diperlukan dalam tatalaksana. Secara sederhana kebutuhan cairan basal untuk rumatan dapat diketahui dengan metode kg.1,2,3

- 10 kg pertama x 10mL/kg/hr

- 10 kg kedua x 5 mL/kg/hr

- tiap kelebihan dari 20 kg pertama x 20mL/kg/hr

Kebutuhan elektrolit basal1

Natrium (sebagai NaCl) : 80-120 mEq/24j (pediatri 3-4 mEq/kg/24j)

Klor (sebagai NaCl) : 80-120 mEq/24j

Kalium: 50-100 mEq/24j (pediatri 2-3 mEq/kg/24j)

Kalsium : 1-3g/24j

Magnesium : 20mEq/24j

Kebutuhan glukosa

100-200g/24j (65-75 g/24j/m2) [pediatri 100-200mg/kg/jam]. Pada orang yang kelaparan, kalori disuplai oleh lemak dan protein. Setiap gram nitrogen urin mencerminkan 6.25 g perombakan protein. Kebanyakan protein yang dirombak menjadi kalori merupakan protein penyusun otot rangka. Sehingga mempertahankan kadar protein merupakan salah satu tujuan terapi IV. Pemberian glukosa setidaknya 100 g/hari dapat mengurangi kecepatan perombakan protein sampai setengahnya.1

Komposisi cairan parenteral (IV)

Tabel 1, berbagai cairan kristaloid4

Cairan

Na+

(mEq/L)

K+

(mEq/L)

Cl-

(mEq/L)

Ca++

(mEq/L)

HCO3

(mEq/L)

Tekanan Osmotik

(mOsm/L)

Ringer Laktat

130

4

190

3

28*

273

Ringer Asetat

130

4

109

3

28#

273

NaCl 0,9 %

154

0

0

0

0

308

* sebagai laktat #sebagai asetat

Tabel 2, berbagai cairan koloid5

Cairan

pH

Na+

Cl-

K+

Ca2+

Laktat

Glukosa

Osmolalitas

Lain-lain

Albumin (5%

6.4-7.4

130-160

130-160

<>

0

0

0

309

50g/L albumin

Albumin (25%)

6.4-7.4

130-160

130-160

<>

0

0

0

312

250g/L albumin

Hetastarch 6%

5.5

154

154

0

0

0

0

310

60 g/L starch

Pentastarch 10%

5.0

154

154

0

0

0

0

326

100 g/L starch

Dextran-40

(10% solution)

3.5-7.0

154

154

0

0

0

0

311

100 g/L dextran

Dextran-70

(6% solution)

3.0-7.0

154

154

0

0

0

0

310

60 g/L dextran

Haemaccel 3.5%

7.4

145

145

5

6.25

0

0

293

35 g/L gelatin

Gelofusine

7.4

154

125

0

0

0

0

308

40 g/L gelatin

Untuk tahu lebih lengkap perbandingan komposisi cairan lihat posting sebelumnya kristaloid vs koloid.

Gangguan keseimbangan cairan

Secara garis besar dibedakan menjadi 4 jenis2

1. Hipovelemia, kehilangan cairan dimana air dan natrium berkurang dalam jumlah sebanding

2. Dehidrasi, berkurangnya volume air tanpa natrium melebihi berkurangnya natrium dari cairan ekstrasel.

3. Hipervolemia, peningkatan volume ekstrasel terutama intravascular melebihi kemampuan tubuh mengeluarkan air melalui ginjal

4. Edema, penumpukan jaringan dalam ruang intersitial yang disebabkan berbagai factor.



Referensi

1. Gomella L, Haist S. Fluids and electrolytes. Dalam: Clinicians Pocket Reference 10th ed. New York, McGraww-Hill; 2004:159-164

2. Siregar P. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III, edisi keempat. Jakarta, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006: 134-135.

3. DuBose TD. Jr. Sodium and Water. Dalam: Kasper DL, Braunwald E, Fauci AS et al (eds). Harrison’s Principles of Internal Medicine 17th. McGraww-Hill. New York. 2008.

4. Tonessen AS., 1990, Crystalloids and Colloid, in Miller, RD., Anesthesia, Ed 3rd, Vol. 2. Churchill Livingstone, p : 1439-1465.

5. Martin, Gregory S, MD, MS. An Update on Intravenous Fluids. 2005. Diunduh dari http://cme.medscape.com/viewarticle/503138. Diakses tanggal 12 Juni 2009.

EIDCP mempersembahkan blog ini bagi para dokter umum, dokter spesialis, mahasiswa kedokteran dan tenaga medis yang ingin mengetahui update terbaru pengetahuan ataupun kemampuan manajemen keadaan kegawatdaruratan medis. Semua artikel telah di review oleh dewan Ilmiah EIDCP bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia.

Diberdayakan oleh Blogger.

Support

join grup facebook

Sponsors

Share on Facebook

video