27 Agustus 2009

Jenis cairan : Koloid

author: ruly rahadianto

Koloid mengandung molekul-molekul besar berfungsi seperti albumin dalam plasma, tinggal dalam intravaskular cukup lama (waktu parah koloid intravaskuler 3-6 jam), sehingga volume yang diberikan sama dengan volume darah. Contoh cairan koloid antara lain dekstran, haemacel, albumin, plasma dan darah.1,3

Secara umum koloid dipergunakan untuk2 :

1. Resusitasi cairan pada penderita dengan defisit cairan berat (syok hemoragik) sebelum transfusi tersedia.

2. Resusitasi cairan pada hipoalbuminemia berat, misalnya pada luka bakar.

Tabel 2, berbagai cairan koloid4

Cairan

pH

Na+

Cl-

K+

Ca2+

Laktat

Glukosa

Osmolalitas

Lain-lain

Albumin (5%

6.4-7.4

130-160

130-160

<>

0

0

0

309

50g/L albumin

Albumin (25%)

6.4-7.4

130-160

130-160

<>

0

0

0

312

250g/L albumin

Hetastarch 6%

5.5

154

154

0

0

0

0

310

60 g/L starch

Pentastarch 10%

5.0

154

154

0

0

0

0

326

100 g/L starch

Dextran-40

(10% solution)

3.5-7.0

154

154

0

0

0

0

311

100 g/L dextran

Dextran-70

(6% solution)

3.0-7.0

154

154

0

0

0

0

310

60 g/L dextran

Haemaccel 3.5%

7.4

145

145

5

6.25

0

0

293

35 g/L gelatin

Gelofusine

7.4

154

125

0

0

0

0

308

40 g/L gelatin

Referensi

1. Suntoro, A, Terapi Cairan Perioperatif, dalam Muhiman, M. dkk., Anestesiologi, CV. Infomedika, Jakarta.

2. Mulyono, I., Jenis-jenis Cairan, dalam Symposium of Fluid and Nutrition Therapy in Traumatic Patients, Bagian Anestesiologi FK UI/RSCM, Jakarta.

3. Sunatrio, S, Larutan Ringer Asetat dalam Praktek Klinis, Simposium Alternatif Baru Dalam Terapi Resusitasi Cairan, Bagian Anestesiologi FKUI/RSCM, Jakarta, 14 Agustus 1999.

4. Martin, Gregory S, MD, MS. An Update on Intravenous Fluids. 2005. Diunduh dari http://cme.medscape.com/viewarticle/503138. Diakses tanggal 12 Juni 2009.

EIDCP mempersembahkan blog ini bagi para dokter umum, dokter spesialis, mahasiswa kedokteran dan tenaga medis yang ingin mengetahui update terbaru pengetahuan ataupun kemampuan manajemen keadaan kegawatdaruratan medis. Semua artikel telah di review oleh dewan Ilmiah EIDCP bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia.

Diberdayakan oleh Blogger.

Support

join grup facebook

Sponsors

Share on Facebook

video